Connect with us

Ngarak Besan Ada di Lebaran Betawi Pondok Melati

Berita Terkini

Ngarak Besan Ada di Lebaran Betawi Pondok Melati

Bekasi ( 06/08/2018) Lebaran Betawi Pondok Melati 3 mengusung “Ngebesan” sebuah tradisi langka yang pernah ada di sekitar tahun 70 an, dilaksanakan di Yayasan Fisabilillah ( Yasfi ) Sabtu 4/8/18
Dalam pelaksanaan Lebaran Betawi pondok Melati ,acara “Ngebesan yang Dipandu oleh Bang Marhasan Peo & Tim) Rombongan berangkat dari Lapangan Allure menuju Panggung Utama di Yasfi (Rombongan karnaval diatur berdasarkan kelompok ormas, perkumpulan, perwakilan Kelurahan dll, berada dibarisan belakang mengiringi pasukan Ngebesan, Tetabuhan Hadroh, Tim Berebut dandang Ciung DKK yang terdiri dari: Penganten Pria berbusana Gamis Arabia,
Rombongan besan, pembawa gegawan, tukon, Pemanggul Cepu bawaan, Ketika Rombongan Besan tiba di lokasi utama, diawali dengan Pembacaan Sholawat Dustur atau Sholawat Yalil, Berebut dandang,Penganten Pria naik ke atas panggung dan menghadap Calon Mertua (Tamu Kehormatan /Walikota) untuk sungkem dan menyerahkan bawaan dalam cepu sebagai tanda ucapan terima kasih dan penghormatan. Barulah prosesi pernikahan adat betawi. Tamu kehormatan memberikan sambutan wejangan, setelah itu kue-kue dan buah yang dibawa dalam cepu di letakan di atas panggung atau pelataran kemudian semua pengiring pengantin ikut ngeriung.
Bang Maja yus,Sapaan (Aki Maja ) Budayawan muda, menyampaikan, Budaya yang kini nyaris hilang.” Ngebesan atau ngarak penganten yang diiringi dengan tetabuhan rebana biang atau hadroh serta ditimpali dengan solawat dustur atau solawat yalil dan berebut dandang kini hanya tinggal kenangan, kalaupun masih dapat kita jumpai hanya dibeberapa bagian di Tangerang dan Banten. Sedangkan untuk wilayah Jabodetabek upacara tradisi ngebesan tersebut nyaris hilang.ujar,( Ki Maja )
Melihat kenyataan yang memprihatinkan tersebut, Budayawan Kondang Betawi Majayus Irone yang akrab disapa Aki Maja bersama Komunitas Orang Bekasi (KOASI) yang dimotori oleh Bang Sarin Sarmadi, H. Yusuf HS, Bang Hermawan, Bang Ali Akbar, Bang Rodex, Bang Peo, Bang Marvianus, Bang Hakim, Bang Maulana, Bang Muhyi, Bang Alex, Bang Liyan, Bang Maulana, Bang Hakim,Bang darsono,Mpok Karlin dan Mpok Fia, serta unsur Muspika Kec.Pondok Melati dan Ormas Pemuda berembuk untuk kembali menggelar upacara adat tradisional tersebut dalam Lebaran Betawi 3 tahun 2018. Niat tersebut disambut baik dan mendapatkan dukungan dari Kiyai Rahmadin Affif selaku sesepuh dan tokoh ulama, bahkan Camat Pondok Melati Dra.|ka Indah yarti juga menyambut gembira upaya pelestarian yang dilakukan oleh masyarakat dalam wadah dan organisasi Koasi.
Disampaikan juga Kadis Parbud Drs. Ahmad Zarkasih “mengapresiasi kegiatan tersebut bahkan telah mengagendakan kegiatan itu sebagai kegiatan budaya Kota Bekasi. Bahkan Pemda Bekasi telah menganggarkan pembiayaannya melalui APBD meskipun besarannya belum maksimal.
Hal senada juga disampaikan, Kabid Budaya, Hj. Dian ” ikut mengapresiasi kegiatan yang berhubungan dengan pelestarian tradisi serta adat dan budaya lokal supaya nilai-nilai asli masyarakat tetap terjaga. Paparnya.
Hal ,cukup menarik dalam perhelatan Lebaran Betawi 3 tahun 2018 ini menampilkan berbagai tari betawi, atraksi silat 100 jawara, juga dihadiri oleh para Artis dan Pemain Film Babe dari Leiden ke Bekasi yang syutingnya baru saja selesai dilakukan. Film yang skenarionya ditulis secara apik oleh Majayus Irone dan sutradara oleh Hasto Broto, melalui Rumah Produksi Ants Project yang diproduseri oleh lr. Antistin dan Freddy Sunaryo direncanakan rilis September 2018 di Bioskop. Adapun bintang pendukung film tersebut diantaranya Dwi Andhika, Zoe Jackson, Monica Amanta, Ridwan Saidi, Otis Pamutih, Hendrik Bibir, Harry Bond Junior, Hj. Kartini, Andhika Auliya, Mpok Karlin, Aki Maja, Kong Usman, Kong Guntur Elmogas, Nurdin Masaz, Komarudin Mikam, Enny Prasodjo dan DR. Abdul Khoir menjadikan film tersebut sangat kental dengan kebetawian dan romatisme sejarah budaya. Film tersebut memang diharapkan akan memberikan pembelajaran bagi penonton khususnya siswa sekolah dan masyarakat, ( Egi )
Sumber : swarakonsumenindonesia

Continue Reading
You may also like...

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Berita Terkini

To Top