Rapat Pembahasan Permohonan Surat Permohonan Rekomendasi Pembuatan Film Sejarah, Budaya serta Adat Istiadat Kota Bekasi yang berjudul ” BANGGA NGAKU BEKASI “.

Bekasi ( 19/10/2017) Dunia perfilman Indonesia sedang bergairah. Produksi film terus tumbuh berkembang menunjukan eksistensinya. Hal ini tak terlepas dari apreasi masyarakat yang mulai tumbuh terhadap film film lokal. terbukti bioskop bioskop kini lebih didominasi oleh film film produksi lokal dibandingkan dengan film film barat. Dan Film Indonesia tampaknya sudah dapat menjadi tuan rumah di rumah di negeri sendiri. Para pemilik Productiom House maupun Film Maker berlomba lomba memproduksi film dengan beragam jenis dan tema. Ini membuktikan bahwa bisnis perfilman mempunyai proepek yang menjajnjikan.

Dengan perkembangan film nasional yang semakin baik harus diiringi dengan peningkatan upaya menumbuhkan kecintaan terhadap karya anak negri. Salah satu kontribusi dari pelaku Industri Perfilman Nasional adalah dengan menciptakan film film yang memiliki nilai produksi yang serius dengan issue cerita yang penting dan dekat dengan masyarakat.

Dilihat dari hausnya animo masyarakat akan film lokal berkualitas , untuk kedepannya film film dengan tema baru tentu akan di nantikan oleh para penonton kita yang memang butuh dengan hal hal yang baru. Tinggal bagaimana para film Maker mampu mengemas ebuah produk kreatif, inovatif tanpa mengesampingkan unsur komersil.

Dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi rapat pembahasan Rekomendasi Pembuatan Film Sejarah, Budaya serta Adat Istiadat Kota Bekasi yang berjudul ” BANGGA NGAKU BEKASI “. yang dilaksanakan di Ruang Rapat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi (18/10) yang di pimpin oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi dan di hadiri oleh Inspektur Kota Bekasi, Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Bagian Hukum Setda Kota Bekasi, Bagian Kerjasama dan Investasi Setda Kota Bekasi, Komite film dewan Kesenian Bekasi.